Ahad, 22 September 2024 Aula Universitas Al-Hikmah Indonesia (UAI) dipenuhi semangat kebersamaan yang terjalin antara UAI dan para wali mahasiswa. Kali ini UAI berkesempatan mengundang wali atau para orang tua mahasiswa baru 2024 untuk hadir dan berkenalan dengan para pimpinan dan dosen UAI. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk silaturrahim dan sosialisasi kebijakan kampus kepada wali mahasiswa baru, yang bertema “Bersama Membangun Mimpi Pemuda Masa Depan Yang Cemerlang dan Gemilang”. Acara berjalan tertib dalam suasana harmonis, kekeluargaan dan kolaboratif.
Acara ini dihadiri oleh ketua Yayasan Al-Hikmah Tuban, yaitu KH.M. Husnan Dimyati dan para pengurus Yayasan Al-Hikmah, Rektor UAI, para wakil Rektor, dan segenap civitas akademika. Dalam sambutan Rektor, Ibu Dr. Laily Hidayati, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyampaikan pentingnya peran serta ketrlibatan orang tua dalam mendukung perjalanan akademik anak-anak mereka. Kami berharap melalui silaturrahim ini, hubungan antara wali mahasiswa dan UAI semakin terjalin erat dan bersinergis dalam menciptakan lingkungan akademik yang professional, inklusif dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Pertemuan ini menjadi acara perdana di awal tahun ajaran baru 2024/2025. Agar tujuan dapat tersampaikan, para pimpinan kampus masing-masing menyampaikan poin tugasnya dan beberapa kebijakan kampus baik dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Wakil Rektor Bid. Administrasi Umum dan Keuangan oleh Ning Rinatul Khumaimah, M.Pd, dan Wakil Rektor bid. Kemahasiswaan dan Alumni oleh Ibu Hj. Fathonah, Lc., M.Phil. Pada forum ini orang tua mahasiswa juga diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan harapan dalam mendukung kebijakan akademik kampus, agar terbentuk wadah komunikasi antara orang tua dan wali mahasiswa.
Adapun pengarahan dari Ketua Yayasan Al-Hikmah Tuban menegaskan bahwa “di zaman sekarang mencetak anak sholeh-sholehah tidaklah sulit, asal mau mendukung secara penuh, memberikan semangat dan do’a, maka cita-cita yang diusahakan anak pasti akan menuju kesuksesan.” Selain itu, beliau juga memberikan keringanan salah satunya berupa beasiswa Yayasan. Dimana bagi wali mahasiswa apabila merasa keberatan terkait financial bisa meminta surat keterangan tidak mampu untuk mendapatkan beasiswa Yayasan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian UAI supaya masyarakat sekitarnya semakin banyak yang berpendidikan di Perguruan Tinggi.
Pertemuan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara Yayasan, wali maba, para pimpinan dan dosen. Keadaan ini menunjukkan bahwa UAI merupakan kampus terbuka, mau menerima saran dan kritik untuk berbenah dan kebaikan masa depan kampus. Dari pertemuan ini diharapkan para wali memahami dan lebih mengenal UAI secara dekat. Dengan demikian, proses pendidikan mahasiswa dapat berjalan lebih optimal dan sinergis (SM).